Elemen Masyarakat Demak, menggelar aksi dukungan untuk Polri dan TNI, yang telah dalam mengamankan aksi massa 22 Mei 2019 dengan cara yang humanis.
Kabar14 - (Demak) Aksi Elemen Masyarakat Demak yang merupakan gabungan dari beberapa ormas antara lain PMII, KNPI, Ansor, Kokam dan Ikatan Santri Indonesia tersebut berlangsung di alun alun simpang enam kab Demak, Jumat (24/5/2019).
Aksi damai tersebut dilakukan sebagai dukungan kepada Polri dan TNI yang dianggap bekerja secara profesional dan humanis dalam menghadapi aksi 22 Mei yang sempat ricuh hingga terdapat jatuh korban.
Komandan Banser, Teguh Irfan, yang dalam aksi tersebut menjadi koordinator lapangan menyampaikan, bahwa ormas gabungan tersebut melakukan aksi untuk memberi suport pada TNI dan Polri dalam menjaga NKRI pada 21 - 22 Mei 2019 lalu.
"Aksi ini merupakan suport kepada Polri dan juga TNI. Betapa kami terharu dan salut, melihat mereka berjibaku namun tetap tenang terkendali dalam menghadapi massa yang sempat terprovikasi," ucapnya.
Teguh menyampaikan bahwa aksi tersebut semula bertujuan baik adanya jika tidak disusupi pihak-pihak penyusup yang ia sebut dengan penumpang gelap.
"Memang dari pengamatan kami ada sebuah kelompok yang jadi pihak ketiga, dimana dalam aksi tersebut ada penumpang gelap yang akhirnya menjadi provokator pembuat kericuhan," ucapnya.
Teguh melanjutkan bahwa Elemen Masyarakat Demak menolak adanya aksi penyampaian aspirasi namun berujung ricuh, serta berharap ada solusi bagi kondusifitas NKRI.
"Kami Elemen Masyarakat Demak, berharap ada pertemuan kedua belah pihak agar duduk bersama demi keamanan negara Indonesia. Kami sepakat semua yang mengganggu ketertiban ini dapat ditangkap oleh Polri dan TNI," tegasnya.
Elemen Masyarakat Demak menyampaikan aksi dukungan pada TNI dan Polri (dok : NSN) |
Sementara itu di tempat yang sama Haryanto, ketua KNPI Demak menyampaikan penolakan terhadap gerakan people power 22 Mei 2019 kemarin.
"Kami menolak dan menyayangkan people power 22 Mei kemarin, terlebih lagi ada kericuhan yang menyebabkan jatuhnya korban, itu bukan people power," ucap Haryanto.
Karena sejatinya, lanjut Haryanto, people power yang sebenarnya sudah terlaksana pada tanggal 17 April 2019.
"Dimana pada saat itu masyarakat berbondong - bondong memberikan suara di Pemilu. Itulah makna people power sebenarnya," tegasnya.
Haryanto juga menyampaikan dukungan dan memberikan apresiasi tinggi pada TNI dan Polri.
"Kami mendukung dan salut pada TNI Polri yang menanggapi dengan Humanis. Kami dan sebagian besar orang Indonesia paham bahwa insiden yanh terjadi adalah tindakan perusuh, bukan dari TNI dan Polri," imbuhnya.
Dalam aksi tersebut Elemen Masyarat Demak menyampaikan aksi dukungan kepada TNI dan Polri dengan menyerukan deklarasi dukungan secara bersama - sama.
"Kami elemen masyarakat kab D
emak mendukung dan mengapresiasi Polri - TNI yang telah mengamankan kegiatan aksi 22 Mei di Jakarta dengan cara humanis dan tidak tepancing emosi," seru mereka.
emak mendukung dan mengapresiasi Polri - TNI yang telah mengamankan kegiatan aksi 22 Mei di Jakarta dengan cara humanis dan tidak tepancing emosi," seru mereka.
Selain itu juga dengan serempak menyampaikan keprihatinan dan mengapresiasi kinerja Polri dan TNI.
"Kami Elemen Masyarakat kab Demak menyatakan prihatin dan mengutuk kejadian kerusuhan di Jakarta. Mengapresiasi pengamanan Polri - TNI yang dilakukan dengan cara humanis. Tindak tegas perusuh yang membahayakan keamanan negara," pungkas mereka serempak. (613)
0 Komentar